Jelang Vonis Legalitas Ketua DPD, Masyarakat Tabur Bunga di MA
Jakarta – Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi teatrikal tabur bunga di depan Mahkamah Agung (MA). Aksi itu untuk mendorong putusan yang adil dalam kasus pelantikan Ketua DPD.
Aksi itu digagas perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil, Donal Faridz dari ICW, Kode Inisiative, Yuda Irlang dan Syamsudin Alimsyah dari Komite Pemantau Legislatif (Kopel). Aksi teatrikal digagasi dengan memakai simbol baju hitam dan putih di depan gedung MA.
“Besok, MA tengah dipertaruhkan apakah menjadi warna hitam atau putih. Sebagaimana diketahui saat ini DPD terbelah dua DPD versi Hemas dan OSO. Gugatan diajukan Hemas akibat MA sebagai puncak dunia peradilan, puncak kekuasan hakim telah mengkerdil putusan mereka sendiri untuk dengan melantik Ketua DPD RI,” ujar Donal dalam orasinya di sela aksi teatrikal di depan gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (7/6/2017).
Donal mengatakan kalau besok adalah bari pertaruhan dunia peradilan di Indonesia dalam sengketa DPD vs MA di PTUN. Putusan esok dinilai menentukan wajah dari MA sebagai lembaga peradilan tinggi.
“Kalau PTUN anggap sah wasalam peradilan kita, mereka jadi hitam, kalau TUN anggap cacat hukum maka peradilan jadi suci itu yang kita harapkan. Simbol dua warna jadi petaruhan peradilan kita,” pungkasnya
Aksi teatrikal ini ditutup dengan menaburkan bunga tujuh rupa di halaman Gedung MA. Usai aksi para peserta membubarkan diri dengan tertib.
Sebagaimana diketahui, MA telah menghapus aturan periodesisasi masa pimpinan DPD. Tapi tiba-tiba MA menyumpah Oesman Sapta Odang (OSO) menjadi Ketua DPD. Tidak terima hal itu, GKR Hemas menggugat Ketua MA dan DPD ke PTUN Jakarta.
(edo/asp)